“Detak jantungku berpacu cepat
Pikiranku menerawang
Jauh tak terarah
Hatiku tak pernah berhenti berkata
Nafasku tak pernah lelah meminta
Ku yakin Engkau Maha Tau
Ku yakin Engkau mendengar harapku
Hingga tak mau berhenti raga berharap
Kuatkan aku dari segala
Aku pernah meninggalkanMu begitu lama
Tak ku hiraukan panggilanMu
walau ku dengar
Saat raga terkubur kelam
Aku kembali mencariMu Sang Cahaya
Hatiku meminta hadirmu
Ragaku rapuh bersujud padaMu
Manegarap maaf tuk semua salahku
Walau terlambat hati tersadar
Namum ku yakin Engkau tetap ada
Harapku Engkau memaafkan
Pintaku memohon ampunan
atas raga yang tak bermakna
Kuyakin Engkau Maha Segala
kuyakin Engakau maha Mendengar
Walau mata tak mampu berkata
Walau tangan gugup bercerita
dan kaki engan ungkapkan
Namun ku tahu Engkau dengarkan
Hatiku yang memohon ampunan
Untuk salah dan kilaf yang tak terungkap
Dari marah dan dendam yang selalu ku sembunyikan”